satuhatisumut.com | Medan: Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatra Utara harus berbenah dalam penataan kota seperti Magelang maupun Yogyakarta.
Seperti yang disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution, Selasa (11/01/21), menyebutkan bahwa selama kunjungan kerja penataan jalan sudah teratur dengan baik.
Dedy pun mencontohkan kalau di Medan untuk pejalan kaki harus mengalah atau mengelak kalau jumpa pohon, artinya harus turun ke Jalan untuk mengelakan pohon baru naik lagi ke trotoar namun di Magelang maupun Yogyakarta tidak ditemukan hal seperti itu.
"Jadi jangan ada istilah 'Jumpa Pohon Ngelak', nah image itu yang harus diubah oleh Dinas Perhubungan dan Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Medan," ucap Dedy sembari masih ditemukan ada trotoar bagi pejalan kaki yang digunakan untuk usaha.
Begitu juga dari sisi bangunan banyak yang harus dibenahi, sebab harus tersedia lokasi parkir sehingga tidak menganggu badan jalan.
"Karena kita melihat satu saja mobil yang parkir di Kota Medan sudah macat sehingga ini harus ditata ulang kembali sebelum pemberian izin dikeluarkan," ujarnya.
Dedy juga menyebutkan dalam kunjungan kerjanya di Magelang dan Yogyakarta untuk penataan pasar tradisional juga tertata rapi dan tidak menganggu jalan. Nah sejauh ini Medan harus ditata lebih baik lagi, dalam mengwujudkan Kota Metropolitan.
Selain itu juga, kondisi pasar tradisionalnya pun bersih dan nyaman, untuk itulah kita berharap bagi Dinas Perkim berkolaborasi dengan PUD Pasar Medan untuk menatanya.(m*n)
Seperti yang disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution, Selasa (11/01/21), menyebutkan bahwa selama kunjungan kerja penataan jalan sudah teratur dengan baik.
Dedy pun mencontohkan kalau di Medan untuk pejalan kaki harus mengalah atau mengelak kalau jumpa pohon, artinya harus turun ke Jalan untuk mengelakan pohon baru naik lagi ke trotoar namun di Magelang maupun Yogyakarta tidak ditemukan hal seperti itu.
"Jadi jangan ada istilah 'Jumpa Pohon Ngelak', nah image itu yang harus diubah oleh Dinas Perhubungan dan Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Medan," ucap Dedy sembari masih ditemukan ada trotoar bagi pejalan kaki yang digunakan untuk usaha.
Begitu juga dari sisi bangunan banyak yang harus dibenahi, sebab harus tersedia lokasi parkir sehingga tidak menganggu badan jalan.
"Karena kita melihat satu saja mobil yang parkir di Kota Medan sudah macat sehingga ini harus ditata ulang kembali sebelum pemberian izin dikeluarkan," ujarnya.
Dedy juga menyebutkan dalam kunjungan kerjanya di Magelang dan Yogyakarta untuk penataan pasar tradisional juga tertata rapi dan tidak menganggu jalan. Nah sejauh ini Medan harus ditata lebih baik lagi, dalam mengwujudkan Kota Metropolitan.
Selain itu juga, kondisi pasar tradisionalnya pun bersih dan nyaman, untuk itulah kita berharap bagi Dinas Perkim berkolaborasi dengan PUD Pasar Medan untuk menatanya.(m*n)