satuhatisumut.com | Medan: Wali kota Medan Bobby Nasution menyatakan, Pemko Medan siap mendukung penuh program pengendalian banjir yang dilaksanakan Kementerian PUPR di Kota Medan.
Hal ini dinyatakannya saat memimpin rapat pembahasan strategi penanganan banjir, termasuk rob, di Kota Medan, Rabu (22/12) di Ruang Rapat 3 Kantor Wali Kota Medan. Rapat ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengatasi persoalan banjir di Kota Medan, termasuk banjir rob di kawasan Medan bagian Utara.
“Banjir merupakan salah satu masalah yang masih melanda Medan. Kami, Pemko Medan berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah menjadikan banjir sebagai perhatian serius. Kita berharap hasil rapat ini dapat dieksekusi di lapangan dan dalam waktu yang secepat-cepatnya,” kata Bobby Nasution dalam rapat yang diikuti Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Ir Bob Arthur Lombogia M.Si. itu.
Pemko Medan, lanjut Bobby Nasution, siap mendukung pelaksanaan penanganan banjir yang akan dilakukan secara kolaborasi, baik dengan pemerintah pusat maupun stakeholders terkait.
“Pemko akan support penuh apa yang menjadi tugasnya, seperti penyediaan lahan dan sosialisasi kepada masyarakat. Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk memenuhi persyaratan agar hasil kajian penanganan banjir ini secepatnya dilaksanakan,” ungkapnya.
Pada pertemuan yang turut dihadiri Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Kepala BWS Sumatera II, Maman Noprayamin, para konsultan Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Pelindo dan Dinas PU Kota Medan, Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar serta pimpinan OPD terkait tersebut, Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian PUPR, Ir Bob Arthur Lombogia MSi menyampaikan, ada beberapa program Kementerian PUPR yang akan dikerjakan di Medan pada Tahun Anggaran (TA) 2022 ini.
Disebutkannya, program-program tersebut, antara lain pengendalian banjir Sungai Bedera, pengendalian banjir Sungai Deli, penanganan banjir rob di Belawan dan perbaikan pintu bendungan Sungai Deli. Di samping itu, imbuhnya, penanganan banjir Sungai Sei Sikambing hingga Sungai Deli sepanjang 1,2 km.
“Desainnya sudah selesai dan Bapak Menteri telah menyetujui pengerjaannya,” paparnya.
Pada dasarnya, jelas Arthur, banjir terjadi berasal dari luapan sungai, drainase yang tidak tertata dengan serta air pasang. Jika terjadi bersamaan, maka dampaknya sangat luas.
“Karena itu konsultan kami mempresentasikan penanganan banjir secara terintegrasi,” sebutnya.
Arthur mengatakan, penanganan banjir tidak hanya terfokus pada normalisasi saja, tapi bagaimana mengoneksikan drainase dari kota ke sungai. Di samping itu perlu juga diperhatikan penataan sistem drainase, diantaranya membuat kantong sedimen di drainase agar air tidak tersumbat dan mengalir lancar ke sungai.
Selanjutnya, konsultan dari Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR memaparkan penanganan banjir yang akan dilakukan secara rinci, termasuk penanganan banjir rob. Kemudian, konsultan yang dihadirkan PT Pelindo juga mempresentasikan tentang penanganan banjir rob di Belawan. Rapat juga diiisi dengan tanya jawab.
Di akhir rapat, Bobby Nasution mengharapkan agar pihak konsultan Kementerian PUPR melanjutkan rapat teknis dengan OPD terkait serta melibatkan pimpinan kewilayahan, khususnya Camat Medan Belawan dan Medan Labuhan.
“Kita harapkan satu atau dua hari ini, rapat teknis itu bisa dilaksanakan sehingga penanganan banjir secepatnya dilaksanakan,” tutupnya.(m*n)
Hal ini dinyatakannya saat memimpin rapat pembahasan strategi penanganan banjir, termasuk rob, di Kota Medan, Rabu (22/12) di Ruang Rapat 3 Kantor Wali Kota Medan. Rapat ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengatasi persoalan banjir di Kota Medan, termasuk banjir rob di kawasan Medan bagian Utara.
“Banjir merupakan salah satu masalah yang masih melanda Medan. Kami, Pemko Medan berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah menjadikan banjir sebagai perhatian serius. Kita berharap hasil rapat ini dapat dieksekusi di lapangan dan dalam waktu yang secepat-cepatnya,” kata Bobby Nasution dalam rapat yang diikuti Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Ir Bob Arthur Lombogia M.Si. itu.
Pemko Medan, lanjut Bobby Nasution, siap mendukung pelaksanaan penanganan banjir yang akan dilakukan secara kolaborasi, baik dengan pemerintah pusat maupun stakeholders terkait.
“Pemko akan support penuh apa yang menjadi tugasnya, seperti penyediaan lahan dan sosialisasi kepada masyarakat. Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk memenuhi persyaratan agar hasil kajian penanganan banjir ini secepatnya dilaksanakan,” ungkapnya.
Pada pertemuan yang turut dihadiri Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Kepala BWS Sumatera II, Maman Noprayamin, para konsultan Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Pelindo dan Dinas PU Kota Medan, Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar serta pimpinan OPD terkait tersebut, Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian PUPR, Ir Bob Arthur Lombogia MSi menyampaikan, ada beberapa program Kementerian PUPR yang akan dikerjakan di Medan pada Tahun Anggaran (TA) 2022 ini.
Disebutkannya, program-program tersebut, antara lain pengendalian banjir Sungai Bedera, pengendalian banjir Sungai Deli, penanganan banjir rob di Belawan dan perbaikan pintu bendungan Sungai Deli. Di samping itu, imbuhnya, penanganan banjir Sungai Sei Sikambing hingga Sungai Deli sepanjang 1,2 km.
“Desainnya sudah selesai dan Bapak Menteri telah menyetujui pengerjaannya,” paparnya.
Pada dasarnya, jelas Arthur, banjir terjadi berasal dari luapan sungai, drainase yang tidak tertata dengan serta air pasang. Jika terjadi bersamaan, maka dampaknya sangat luas.
“Karena itu konsultan kami mempresentasikan penanganan banjir secara terintegrasi,” sebutnya.
Arthur mengatakan, penanganan banjir tidak hanya terfokus pada normalisasi saja, tapi bagaimana mengoneksikan drainase dari kota ke sungai. Di samping itu perlu juga diperhatikan penataan sistem drainase, diantaranya membuat kantong sedimen di drainase agar air tidak tersumbat dan mengalir lancar ke sungai.
Selanjutnya, konsultan dari Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR memaparkan penanganan banjir yang akan dilakukan secara rinci, termasuk penanganan banjir rob. Kemudian, konsultan yang dihadirkan PT Pelindo juga mempresentasikan tentang penanganan banjir rob di Belawan. Rapat juga diiisi dengan tanya jawab.
Di akhir rapat, Bobby Nasution mengharapkan agar pihak konsultan Kementerian PUPR melanjutkan rapat teknis dengan OPD terkait serta melibatkan pimpinan kewilayahan, khususnya Camat Medan Belawan dan Medan Labuhan.
“Kita harapkan satu atau dua hari ini, rapat teknis itu bisa dilaksanakan sehingga penanganan banjir secepatnya dilaksanakan,” tutupnya.(m*n)