Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Hormati Arwah Leluhur, Warga Tionghoa Sembahyang Kubur

05 April 2022 | April 05, 2022 WIB Last Updated 2022-12-26T01:43:32Z

SATUHATISUMUT.COM – Untuk menghormati arwa leluhur, warga keturunan Tionghoa di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara menggelar tradisi Ceng Beng atau sembahyang kubur. Itu dilakukan guna menghormati arwah para leluhur yang telah meninggal dunia.

“Perayaan Ceng Beng adalah sebuah budaya masyarakat Tionghoa untuk menghormati para leluhur yang telah pergi mendahului,” kata Sartjipto King usai melakukan sembahyang di salah satu vihara di Kota Medan, Selasa (5/4/2022) siang.

Dikatakannya, pada perayaan Ceng Beng warga Tionghoa beserta keluarga menggelar sembahyang kubur secara bersama-sama di makam para leluhurnya dengan membawa aneka macam sajian seperti buah-buahan dan makanan, serta memberikan persembahan seperti membakar kertas berbentuk baju dan lainnya.

“Jadi bulan ini kami wajib mengunjungi, memperingati dan menghormati leluhur,” katanya.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Komunitas SATU HATI ini menambahkan, tradisi Ceng Beng biasanya diawali dengan membersihkan area perkuburan leluhur keluarga dan mempersiapkannya untuk melakukan ritual sembahyang.

“Sembahyang cheng beng efektif dilakukan dari 5 Maret hingga 5 April jadi ada memang rentang waktunya sekitar satu bulan,” katanya.

Ia menjelaskan mengingat masih berada di tengah situasi pandemi COVID-19 maka perayaan tradisi sembahyang kubur dilaksanakan dengan sederhana dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sementara itu, seorang warga yang berasal dari luar kota mengaku sangat bersyukur atas kebijakan pemerintah yang telah membebaskan masyarakat untuk pulang kampung bagi yang sudah vaksin 3 kali.

“Untuk Ceng Beng tahun ini, kita yang berada diluar kota diperbolehkan mudik dengan syarat sudah divaksin 3 kali atau booster,” ujar Awi, pria asal Pekan Baru, Riau.

Hal senada diungkapkan Ketua Komunitas SATU HATI Kota Medan, Suwanto.

Pria yang akrab disapa Acuan ini mengatakan meskipun ditengah pandemi COVID-19 perayaan Cheng Beng tetap dilaksanakan dengan meriah.

“Meski sudah 2 tahun lebih pandemi, tapi tidak mengurangi makna dari pada tradisi yang sudah beratus tahun memang agak ada yang sedikit berkurang sebelum pandemi,” katanya.

Jika pada tahun sebelumnya, kata dia, banyak sanak keluarga yang berada di luar kota bahkan luar negeri tidak bisa pulang kampung dan berkumpul dengan keluarga namun tahun ini bisa, terkhusus untuk masyarakat yang sudah vaksin booster. (res)

×
Berita Terbaru Update