SATUHATISUMUT.COM, MEDAN - Dua tersangka pelaku penipuan dengan modus pinjaman online diamankan Ditreskrimsus Polda Sumut. Kedua tersangka, Aras dan SY diamankan bersama barang bukti 1 unit laptop, 1 unit handphone (Hp) dan beberapa perangkat komputer juga turut diamankan.
Dalam aksinya para tersangka membuat akun bisnis palsu dengan nama PT Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera. Guna menarik korbannya, para tersangka juga sering membagikannya melalui media sosial (medsos).
Kapolda Sumut melalui Kabid Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Jumat (5/11/2021) sore mengatakan, di dalam akun tersebut, para tersangka menyertakan nomor Hp untuk dihubungi para korban. "Setelah ada korban, tersangka akan berpura-pura memberikan persyaratan hingga akhirnya meminta uang administrasi sebesar Rp 500 ribu pada setiap korbannya," jelas Hadi.
Setelah uang diberikan para korban, sambung Hadi, para tersangka langsung memblokir kontak korban dan memutus komunikasi.
"Jadi setelah uang masuk, komunikasi langsung diputus para tersangka. Adapun nomor rekening yang tertera milik rekan tersangka yang kini identitasnya sudah kita ketahui dan berstatus dalam pencarian orang (DPO),” tegas Hadi.
Dari pemeriksaan, tersangka mengaku sudah menjalankan aksi tipu-tipunya 6 bulan belakangan. Kasusnya masih terus dudalami.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak cepat percaya dengan akun-akun yang tidak jelas adanya guna terhindar korban penipuan. Untuk masyarakat yang pernah menjadi korban dari pada tersangka agar segera melapor," pungkas Hadi.
Sementara, Direktur Reskrimsus Poldasu, Kombes John Nababan menambahkan, kasus tersebut masih terus dilakukan pengembangan. Pelaku yang kabur masih terus dikejar. Pihaknya juga terus berpatroli secara online. "Laporan masyarakat kita terima dan patroli medsos juga kita lakukan," tegasnya. (red)
Dalam aksinya para tersangka membuat akun bisnis palsu dengan nama PT Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera. Guna menarik korbannya, para tersangka juga sering membagikannya melalui media sosial (medsos).
Kapolda Sumut melalui Kabid Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Jumat (5/11/2021) sore mengatakan, di dalam akun tersebut, para tersangka menyertakan nomor Hp untuk dihubungi para korban. "Setelah ada korban, tersangka akan berpura-pura memberikan persyaratan hingga akhirnya meminta uang administrasi sebesar Rp 500 ribu pada setiap korbannya," jelas Hadi.
Setelah uang diberikan para korban, sambung Hadi, para tersangka langsung memblokir kontak korban dan memutus komunikasi.
"Jadi setelah uang masuk, komunikasi langsung diputus para tersangka. Adapun nomor rekening yang tertera milik rekan tersangka yang kini identitasnya sudah kita ketahui dan berstatus dalam pencarian orang (DPO),” tegas Hadi.
Dari pemeriksaan, tersangka mengaku sudah menjalankan aksi tipu-tipunya 6 bulan belakangan. Kasusnya masih terus dudalami.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak cepat percaya dengan akun-akun yang tidak jelas adanya guna terhindar korban penipuan. Untuk masyarakat yang pernah menjadi korban dari pada tersangka agar segera melapor," pungkas Hadi.
Sementara, Direktur Reskrimsus Poldasu, Kombes John Nababan menambahkan, kasus tersebut masih terus dilakukan pengembangan. Pelaku yang kabur masih terus dikejar. Pihaknya juga terus berpatroli secara online. "Laporan masyarakat kita terima dan patroli medsos juga kita lakukan," tegasnya. (red)