SATUHATISUMUT.COM, MEDAN – Yayasan Haji Anif konsisten ambil bagian dalam pengembangan masjid di Indonesia. Hal ini karena masjid menjadi rintisan peradaban Islam dan penting untuk mewadahi semangat ukhuwah umat. Yayasan ini menggelar tiga sayembara untuk Masjid Al Musannif yaitu model untuk 99 Masjid, Mihrab dan Pengembangan Masjid.
Dua dari tiga sayembara tersebut, yakni model untuk 99 masjid dan mihrab masjid telah selesai dilakukan dan para pemenang telah diumumkan. Sementara satu lainnya, Sayembara Pengembangan Masjid, masih berlangsung dengan batas waktu pendaftaran 15 Juli 2021 mendatang.
13 juri termasuk pemrakarsa yang diwakili Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, yang juga Ketua Yayasan Haji Anif Musa Rajekshah, telah memutuskan sepuluh terbaik dari masing-masing lomba dan memilih terbaik pertama, kedua, ketiga dan favorit.
Hadiah diberikan di Masjid Al-Musannif di Perumahan Cemara Asri Sampali, Kabupaten Deliserdang pada Selasa (11/5/2021).
Musa yang juga Ketua Yayasan Haji Anif mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat luas, khsususnya penyediaan fasilitas umum masjid.
Bersama para arsitek dari Universitas Sumatera Utara (USU), sayembara ini sejalan dengan visi dan misi Yayasan Haji Anif yaitu menyediakan sarana prasarana rumah ibadah dan meningkatkan skill serta keterampilan masyarakat.
Terkait tiga sayembara, inspirasi diambil dari 99 nama Allah yang baik atau Asmaul Husna.
Model 99 masjid akan dibangun di seluruh Indonesia dengan satu desain tipikal, disesuaikan dengan kebutuhan wilayah seperti daya tampung atau luasnya.
“Kami akan bangun seperti di IAIN Tuntungan, mereka minta bisa menampung seribu jamaah, kemudian di Sulawesi, Lampung, dan di Medan sudah direncanakan di beberapa titik,” kata Musa kepada Kompas.com, Rabu (12/5/2021).
Semua masjid akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Targetnya, 99 masjid bisa dibangun secepatnya.
“Karena orangtua saya berpesan selagi masih hidup, beliau mau 99 masjid bisa terbangun,” imbuh Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah.
Ijeck menambahkan, sudah beberapa proposal masuk, namun pihaknya tetap akan melakukan survei lapangan. Jika berdekatan dengan masjid lain yang sudah ada sebelumnya, pihak yayasan akan menolak sebab harapannya masjid yang dibangun bisa makmur dan banyak jamaahnya.
“Tahun-tahun sebelumnya, mengambil momen Ramadhan, Yayasan Haji Anif menggelar MTQ. Tahun ini ada Covid-19, kami buat sayembara desain ini,” ujarnya.
Ketua Panitia Dwira Nirfalini Aulia didampingi Sekretaris Panitia Beny OY Marpaung menambahkan, antusiasme masyarakat yang ikut cukup tinggi.
Peserta tidak hanya berasal dari Sumatera Utara, juga dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan provinsi lainnya..
Untuk desain 99 masjid, diikuti 90 peserta. Dari jumlah ini yang berhasil memasukkan atau submit karya sesuai dengan ketentuan hanya 38 peseta atau 42 persen.
Sementara sayembara mihrab dari 62 peserta hanya 17 karya atau 27 persen yang berhasil masuk ke tahap selanjutnya. (kompas/rel/kg)