Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tercebur ke Sungai, Jenazah Karyawan Indomaret Akhirnya Ditemukan Usai Pencarian 41 Jam

16 Desember 2020 | Desember 16, 2020 WIB Last Updated 2022-12-26T01:46:31Z

Satuhatisumut.com, TANJUNGMORAWA – Ada jasa ‘orang pintar’ atas penemuan jasad Imam Hanafi (20), karyawan PT Indomarco Prismatama (Indomaret), asal Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), yang tinggal di Dusun II, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, setelah 41 jam dicari.

“Sudah cukup capek juga nyarinya. Saya jalan menyusuri sungai ada sejauh 4 kilometer. Jadi, sebelum mayatnya naik ke permukaan, saya ada nanya sama ‘orang pintar’. Dibilang ‘orang pintar’ itu gini, dia (korban), nggak jauh-jauh itu tenggelamnya. Paling jauh tiga batu (3 kilometer) dari lokasi dia jatuh.

Dibilang ‘orang pintar’ itu lagi, nggak lama lagi naik mayatnya. Eh, betul. Nggak lama, mayat korban ini keluar dari bawah batu naik ke permukaan. Sekitar jam 22.15 WIB gitu naiknya mayat korban,” kata Ketua Pujakesuma Rescue, Riyanto Rahmad didampingi bendahara, Budi Nyata, seusai mengantarkan mayat korban ke Cargo Bandara Kualanamu, Selasa (15/15).

Dalam kasus ini, Riyanto Rahmad juga mengungkapkan ada kejanggalan dalam pengakuan yang diberikan Alfianto (20), teman korban sesama karyawan PT Indomarco Prismatama (Indomaret), asal Malang, Jawa Timur (Jatim), tinggal di Jalan Industri, Dusun I, Gang Rukun, Desa Tanjungmorawa B, Kecamatan Tanjungmorawa.

“Kawan korban (Alfianto) ini, jawabannya berbelit-belit. Awalnya dia bilang, korban yang bawa kereta, dia dibonceng. Ditanya lagi, katanya gantian bawa keretannya. Dia yang bawa kereta, korban dibonceng. Kalau feeling saya, korban ini dibonceng. Jadi, pas jatuh itu dia tak bisa menyelamatkan diri. Kawannya ini yang bonceng, karena tahu mau terjun ke sungai, makanya dia lompat,” bebernya.

“Pengakuan kawannya ini lagi, awalnya dia sebelum korban terjun ke sungai, dia lompat ke aspal. Nggak ada lukanya. Cuma dikusuk aja, sama ada celananya koyak sedikit. Terus, dia ada ngaku juga, dia gak jatuh di aspal, tapi jatuh di bawah, di tepi sungai dan dia bilang nengok kalau korban itu mengapung. Sekarang si kawannya ini (Alfianto) lagi diperiksa di Polresta Deliserdang, nggak tahu hasil pemeriksaannya seperti apa,” bebernya lagi.

Ada kejanggalan lain lagi, sebut Riyanto Rahmad, yang membawa kunci kereta bukan korban, melainkan Alfianto. Begitu juga dengan hape korban. “Yang bawa kunci kawannya ini (Alfianto) sama hape korban. Ditanya soal kunci ini, si Alfianto ini bilang, katanya kunci kereta sudah dol (rusak), jadi setelah kereta dihidupkan, kunci dicabut dan dikasihkan sama dia,” urainya lagi.

Riyanto juga menerangkan, awalnya korban akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun II, Desa Bangun Rejo. Namun, niat itu urung dilakukan dan rencananya korban akan dikebumikan di kampung halamannya di Pasuruan, Jatim.

“Sudah digali pun kuburannya. Mungkin pihak Indomaret, mengingat korban ini kan rekrutan dari sana (Surabaya), dan kampung halamannya di sana, mengupayakan agar korban bisa dimakamkan di kampung halamannya. Dan itu disetujui pihak rumah sakit. Kemudian, jasad korban dibalut dimasukkan ke cargo. Sampai di cargo, pihak cargo membuka balutan dari rumah sakit itu, dan mereka balut ulang,” paparnya.

“Mengingat, nanti kan pesawatnya transit dulu ke Batam, baru ke Surabaya. Kan makan waktu cukup lama. Tadi kami antar. Tapi nggak hari ini (kemarin) diterbangkan, sekarang mayatnya sudah di cargo Bandara Kualanamu. Kemungkinan, besok pagi (hari ini), akan diterbangkan. Awal kejadian, kami yang ngangkat kereta korban dari sungai. Kami juga yang nyerahkan ke Indomaret. Sekarang, kereta korban diambil Polresta Deliserdang, sebagai barang bukti,” tuturnya.

Penuturan Riyanto Rahmat soal teman korban, Alfianto dimintai keterangan oleh Polresta Deliserdang, dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Tanjungmorawa, Ipda Dimas Adit Sutono. Namun kata Dimas, bukan Satreskrim, melainkan Satlantas.

“Kalau sama kita (Polsek Tanjungmorawa), sudah dipulangkan. Tapi sekarang lagi diambil keterangan orang Polres. Unit Laka,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol M Firdaus kepada wartawan, menyebutkan dari kejadian tewasnya korban tidak ada yang mencurigakan. “Hasil penyelidikan tidak ada mencurigakan,” kata Firdaus.

Diketahui sebelumnya, setelah 41 jam dicari, akhirnya jasad Imam Hanafi (20), karyawan Indomaret, asal Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), yang tinggal di Dusun II, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, menyembul ke permukaan sungai, Senin malam (14/12), jam 22.15 WIB.

“Sudah ditemukan, jam 22.15 WIB tadi,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjungmorawa, Ipda Dimas Adit Sutono kepada kru koran ini, Selasa dinihari (15/12), jam 01.15 WIB.

Saat ditemukan, kondisi korban cukup mengenaskan, tubuhnya membesar, mata terbelalak.
Dia menyebut, jasad korban ditemukan hanya berjarak 20 meter dari lokasi awal korban tercebur dan hanyut. “Untuk jaraknya, nggak terlalu jauh dari lokasi korban hanyut. Hanya 20 meter. Jasad korban sudah dibawa ke rumah sakit,” sebutnya singkat.

Ditemukan 20 Meter dari Lokasi Awal

Imam Hanafi (20), bersama temannya sesama karyawan Indomaret, Alfianto (20), asal Malang, Jawa Timur (Jatim), tinggal di Jalan Industri, Dusun I, Gang Rukun, Desa Tanjungmorawa B, Kecamatan Tanjungmorawa, boncengan naik kereta Honda Tiger BK 4491 MK hendak mencari sarapan, Minggu pagi (13/12), jam 05.30 WIB.

Keduanya melintas di jembatan penghubung antara Kecamatan Tanjungmorawa dan Batangkuis yang rubuh di Jalan Rambutan, Desa Dalu X A, Kecamatan Tanjungmorawa.

Karena tak sadar jika jembatan itu sudah rubuh, korban terjun ke sungai dan hanyut, sementara temannya, Alfianto selamat.

Alfianto yang mengetahui korban hanyut lantas memberitahukan kejadian itu ke warga sekitar. Kereta korban bisa diangkat ke darat, sementara korban tak ditemukan.

Kapolsek Tanjungmorawa, AKP Sawangin, mengatakan pihaknya sudah turun ke lokasi. Dan sebelumnya, kata Sawangin, di lokasi sudah dipasang garis polisi agar warga tak melintas di jembatan tersebut.

“Jembatan itu rubuh, Kamis lalu (10/12). Kami sudah pasang garis polisi juga di depan jalan dipasang rambu. Namun, korban tidak memperhatikan ada tanda-tanda yang dipasang itu,” pungkasnya. (sumber: 24jam)

×
Berita Terbaru Update